Menjalin Komunikasi & Informasi

Penajam Paser Utara

Akses Darat Malinau-Krayan Ditembus 8 Jam

Bulungan – Borneo Times

Setelah melalui proses pembangunan dengan ‘menelan’ waktu yang cukup panjang dan anggaran yang sangat besar, akhirnya akses jalan darat Malinau-Krayan bisa digunakan masyarakat untuk mengangkut kebutuhan pokok.

Sudah dapat difungsikannya akses jalan perbatasan yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara (Kaltara) tersebut disampaikan Kepala Desa (Kades) Binuang, Kalvin kepada Radar Kaltara melalui keterangan tertulis, Kamis (25/1).

“Hari ini (kemarin) masyarakat Krayan Tengah sangat senang, dimana mobil (double gardan) dari Malinau bisa tembus antar Elpiji,” ujar Kalvin.

“Kurang lebih 8 jam, itu sudah bisa ditembus dari Malinau ke Binuang, Krayan Tengah,” katanya.

Kalvin menyebutkan, untuk sementara ini, kendala yang dihadapi dalam melintasi akses jalan tersebut adalah penyeberangan Sungai Semamu. Karena belum ada jembatannya, sehingga kendaraan harus melintas langsung di aliran sungai itu.

“Jadi kalau banjir harus tunggu surut dulu baru bisa dilewati. Sementara ini jembatan (Sungai Semamu) sedang dibangun,” sebutnya.

Untuk kondisi di lapangan, ada beberapa titik yang masih jadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan penanganannya. Salah satunya Gunung Batu Narit. Info dari kontraktor pengerjaan jalan yang biayanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu ke depannya akan diturunkan lagi.

“Jadi dia itu target fungsionalnya sampai dengan kondisi jalan itu aman dan nyaman saat di lalui menggunakan kendaraan, baik itu roda dua maupun roda empat,” tuturnya.

Dengan sudah dapat dilaluinya akses jalan Malinau-Krayan ini, masyarakat perbatasan negara Indonesia-Malaysia, khususnya yang tinggal di Binuang mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah serius mengerjakan pembangunan jalan tersebut.

“Alhamdulillah, hari ini (kemarin) kami sudah mulai menikmati kebutuhan pokok yang ada di negara kita sendiri. Selama ini, kami masyarakat ini belanja bahan pokok dari negara tetangga (Malaysia). Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama,” ungkapnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *