Gubernur Kaltim: Pembangunan IKN Butuh Sinergi, PPU Harus Bersiap

PPU – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus bergerak maju, menjadikan Penajam Paser Utara (PPU) sebagai wilayah strategis yang memiliki peran krusial dalam mendukung ibu kota baru. Namun, kesiapan daerah ini tidak hanya bergantung pada satu pihak, melainkan membutuhkan sinergi dari seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat.
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, menegaskan hal ini dalam acara Ramadan Fest 2025, yang juga menjadi bagian dari peringatan HUT ke-23 PPU. Ia mengingatkan bahwa pembangunan IKN harus dipersiapkan secara matang dan berkelanjutan.
“Kami yakin pada tahun 2028, IKN akan mulai beroperasi penuh, dan kita harus bersiap dari sekarang. Sukses tidak bisa dicapai dalam satu atau dua hari, tapi membutuhkan perencanaan matang dan waktu yang cukup,” ungkapnya.
Menurutnya, IKN bukan sekadar proyek pembangunan, tetapi juga simbol transformasi menuju pemerataan ekonomi nasional. Sebagai daerah yang menopang langsung ibu kota baru, PPU harus siap menghadapi berbagai perubahan, terutama dalam sektor infrastruktur, ekonomi, investasi, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Salah satu potensi yang harus dikembangkan di PPU, kata Rudy, adalah sektor pariwisata dan kelautan. Dengan lokasinya yang berhadapan langsung dengan Balikpapan dan kawasan industri di Teluk Balikpapan, pesisir PPU memiliki daya tarik wisata yang bisa dioptimalkan.
“Potensi wisata sangat besar di sini. Kalau malam, keindahan kota Balikpapan dengan kilau lampu dan refinery Pertamina Balikpapan akan terlihat sangat indah dari Pantai Amal,” ujarnya.
Namun, ia mengakui bahwa akses menuju titik-titik wisata unggulan di PPU masih terbatas. Percepatan pembangunan jalur transportasi menjadi salah satu prioritas guna mendukung pengembangan pariwisata dan mobilitas masyarakat.
“Saat ini, dari titik yang ada, pemandangan itu masih terhalang. Jika akses baru dibuka di Pantai Amal, perjalanan bisa lebih singkat hanya dalam 5 menit, dibandingkan rute saat ini yang bisa memakan waktu 15 hingga 30 menit saat cuaca buruk,” ungkapnya.
Gubernur memastikan bahwa Pemprov Kaltim akan memberikan dukungan penuh bagi pembangunan PPU. Bantuan tidak hanya dalam bentuk anggaran, tetapi juga strategi pembangunan yang lebih berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat jangka panjang.
“Sebagai bagian dari Kaltim, tentu provinsi ini tidak hanya akan memberikan asupan, tetapi makan siang bergizi untuk PPU, sesuai amanah dan mandat dari Bapak Presiden. Namun, asupan ini harus diterjemahkan dalam konsep pembangunan yang jelas,” tuturnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, pembangunan IKN diharapkan bisa membawa dampak positif bagi masyarakat PPU. Selain peningkatan lapangan kerja dan peluang usaha, akses terhadap fasilitas publik yang lebih baik juga menjadi target utama.
Rudy mengajak seluruh elemen masyarakat PPU untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan, menjaga stabilitas daerah, serta mendukung kebijakan yang bertujuan memajukan wilayah ini. Dengan kesiapan yang matang, PPU tidak hanya akan menjadi penopang IKN, tetapi juga pusat pertumbuhan baru di Kalimantan Timur. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)