Menjalin Komunikasi & Informasi

Penajam Paser Utara

Penguatan Sentra Pertanian Butuh Kepastian Data, Bukan Hanya Visi Politik

PPU – Di tengah semangat mengokohkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai salah satu lumbung pangan utama Kalimantan Timur, Wakil Ketua I DPRD PPU, Syahrudin M Noor, menekankan pentingnya kerja terukur antarinstansi. Ia menegaskan bahwa dukungan DPRD terhadap program pertanian sangat tergantung pada kejelasan data dan pengajuan yang konkret dari dinas teknis.

“Ya tinggal dinas terkait mengajukan. Kan datanya kita butuh luas lahan, kemudian kelompok taninya berapa, selama itu bisa kita support ya pastilah kita support,” ujar Syahrudin.

Pernyataan itu ia sampaikan sebagai respon atas kebutuhan peningkatan fasilitas penunjang pertanian, seperti alat dan infrastruktur pertanian di lapangan. Menurutnya, sinergi antarlembaga akan berjalan maksimal jika pengajuan dari dinas dilakukan dengan landasan data faktual. Tanpa itu, DPRD tidak bisa maksimal dalam menyusun dukungan anggaran maupun kebijakan strategis.

Lebih jauh, Syahrudin menyebut bahwa dukungan terhadap sektor pertanian bukan hal baru dalam arah pembangunan PPU. Ia mengingatkan bahwa sejak periode-periode pemerintahan sebelumnya, Pemda telah mengalokasikan anggaran yang cukup signifikan untuk mendukung pembiayaan pertanian, termasuk skema pembiayaan kredit alsintan (alat dan mesin pertanian) melalui perbankan daerah.

“Selama ini Pemda di era-era sebelumnya sudah menginvestasikan anggaran kita di salah satu bank untuk kredit alat-alat pertanian, sehingga masyarakat yang mau mengkredit alsintan dan pupuk yah bisa menggunakan dana itu,” jelasnya.

Menurutnya, pola seperti ini patut dilanjutkan dan diperkuat, terlebih dengan dukungan pengawasan dari DPRD agar tepat sasaran. Syahrudin juga menyinggung pentingnya pengelolaan bantuan pertanian secara terintegrasi, yang tak hanya menyentuh pengadaan alat atau pupuk semata, melainkan memperhatikan juga aspek kelembagaan petani dan kesiapan lahan.

Sebagai kabupaten yang dibranding sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur bersama Tenggarong, Syahrudin menilai PPU memiliki keunggulan komparatif yang tidak boleh diabaikan. Ia menyebut, posisi PPU sebagai daerah penghasil padi dan hortikultura selama ini menjadi pilar penting ketahanan pangan regional, dan sudah seharusnya ditopang dengan kebijakan yang konsisten dari semua pihak.

“Saya kira bukan hanya berdasarkan visi misi Bupati sekarang, Pemda dari dulu juga konsennya ke pertanian karena kita ini kan dibranding dari lumbung pangan Kaltim, karena yang terbesar itu Tenggarong dan PPU,”tegasnya.

Dengan luas lahan potensial yang belum tergarap maksimal dan komunitas petani yang masih aktif di lapangan, Syahrudin berharap ke depan penguatan sentra pertanian tidak hanya berhenti pada deklarasi program, tetapi disertai aksi nyata. 

Ia mendorong agar Dinas Pertanian dan Bappeda mulai merumuskan roadmap jangka menengah dan panjang untuk mewujudkan pertanian yang lebih produktif dan mandiri.

“Kalau branding kita lumbung pangan, maka infrastrukturnya juga harus sejalan. Jangan hanya sebutan, tapi jalannya rusak, pupuk telat, alsintan sulit,” tutupnya.  (CBA/ADV DPRD PPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *