Bendung Gerak Sungai Telake Penunjang Pangan IKN Nusantara

Bendung Gerak Sungai Telake Penunjang Pangan IKN Nusantara
PPU-Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin, mengungkapkan pentingnya realisasi pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake sebagai upaya mendukung kedaulatan pangan di Kabupaten PPU dan Kabupaten Paser. Selain itu, bendung ini juga diharapkan menjadi penunjang kebutuhan pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Raup Muin menegaskan, keberadaan Bendung Gerak Sungai Telake sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut. Menurutnya, salah satu faktor utama untuk mencapai kedaulatan pangan adalah dengan menyediakan irigasi yang memadai.
“Bendung Gerak Sungai Telake diharapkan segera direalisasikan karena dapat mewujudkan kedaulatan pangan di dua kabupaten,” kata Raup kepada media, baru-baru ini.
Pembangunan infrastruktur irigasi ini, yang mencakup wilayah perbatasan Kecamatan Babulu di Kabupaten PPU dan Kecamatan Long Kali di Kabupaten Paser, diharapkan dapat mendukung pengelolaan pertanian yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Lokasi Bendung Gerak Sungai Telake terletak di perbatasan dua kabupaten, dengan luas lahan yang telah dibebaskan mencapai 74,307 hektare pada tahun 2020. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan fisik bendung ini diperkirakan mencapai Rp759,8 miliar.
Setelah selesai, bendung ini diprediksi mampu mengairi sekitar 14.000 hektare sawah di Kabupaten Paser dan 8.000 hektare di Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU.
Kabupaten PPU memiliki lahan pertanian padi yang produktif, dengan total luas sekitar 14.070 hektare. Dalam satu kali panen, hasil produksi padi di wilayah ini mencapai 3-4 ton per hektare. Petani di daerah ini melakukan dua kali panen setiap tahunnya.
Namun, Raup Muin menekankan bahwa dengan adanya irigasi yang memadai, seperti yang akan disediakan oleh Bendung Gerak Sungai Telake, hasil panen dapat ditingkatkan menjadi tiga kali dalam setahun, khususnya di Kecamatan Babulu.
“Apabila irigasi atau pengairan memadai, hasil panen bisa ditingkatkan menjadi tiga kali dalam satu tahun,” tambahnya.
Selama ini, lahan pertanian di Kabupaten PPU banyak yang bergantung pada curah hujan atau sistem tadah hujan. Hal ini menjadikan hasil panen tidak maksimal, terutama pada musim kemarau panjang.
Bendung Gerak Sungai Telake, selain berfungsi sebagai penyedia irigasi, juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kurangnya pasokan air bagi lahan pertanian. Selain itu, bendung ini juga berperan dalam pengendalian bencana banjir yang sering terjadi di kawasan tersebut.
“Keberadaan Bendung Gerak Sungai Telake tidak hanya sebagai penyedia sumber air baku irigasi lahan pertanian, tetapi juga bisa difungsikan sebagai sumber air bersih dan pengendalian bencana banjir,” ujar Raup Muin.
Lebih jauh lagi, Raup Muin mengungkapkan bahwa pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake juga penting untuk mendukung infrastruktur yang akan mendukung IKN Nusantara. Dengan meningkatnya kebutuhan pangan di IKN, keberadaan bendung ini dapat memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi ibu kota baru.
Pemerintah pusat diminta untuk memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake sebagai bagian dari upaya pembangunan infrastruktur penyangga IKN.
Dengan adanya Bendung Gerak Sungai Telake, diharapkan kedua kabupaten PPU dan Paser akan semakin mandiri dalam bidang pangan, serta dapat berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan kebutuhan pangan di IKN Nusantara.(aji)