Tahap Appraisal Pantai Nipah-Nipah Masih Berjalan, Disbudpar PPU: Belum Ada Negosiasi Lahan

PPU – Rencana pengembangan Pantai Nipah-Nipah sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Penajam Paser Utara (PPU) kini memasuki babak baru. Setelah melalui pembukaan lahan pada tahun sebelumnya, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU saat ini tengah menunggu rampungnya proses appraisal atau penilaian nilai lahan.
Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati Latief, menjelaskan bahwa pengembangan Pantai Nipah-Nipah sejauh ini belum melangkah ke tahap negosiasi atau pembebasan lahan karena seluruh proses masih menunggu selesainya appraisal dari pihak yang ditunjuk.
“Terkait Pantai Nipah-Nipah, kemarin ada pembukaan lahan, tapi progresnya baru sampai tahap appraisal tahun ini. Jadi untuk perkembangan lebih lanjut, saat ini masih dalam tahap pengajuan appraisal,” ungkap Andi saat ditemui pekan ini.
Menurutnya, proses appraisal ini menjadi langkah krusial sebelum ada komunikasi resmi antara pemerintah dengan pemilik lahan. Hingga kini, berdasarkan data yang dimiliki Disbudpar, lahan yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan wisata tersebut diketahui hanya dimiliki oleh dua orang.
“Setelah appraisal selesai, baru disampaikan ke pihak yang memeriksa lahan. Kalau ditanya ada berapa pemilik lahan, setahu saya ada dua orang,” kata dia.
Namun, Andi menegaskan bahwa pihaknya belum membuka forum atau ruang diskusi dengan para pemilik lahan. Alasannya jelas: kehati-hatian dalam pengelolaan fiskal serta efisiensi anggaran yang sedang dijalankan pemerintah daerah tahun ini.
“Tapi sampai sekarang belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan pemilik lahan karena kita masih menunggu hasil appraisal. Kami tidak mau membuka forum terlalu cepat, karena sekarang lagi efisiensi anggaran,” ujarnya.
Ia khawatir jika proses pengadaan lahan dilakukan terlalu terburu-buru, akan timbul ekspektasi tinggi dari masyarakat, padahal belum ada kepastian anggaran dari pemerintah.
“Jangan sampai kita terlalu menggebu-gebu ingin membebaskan lahan, sementara pemerintah belum punya anggaran. Tapi kita sudah siapkan appraisal-nya, termasuk untuk nominalnya nanti berapa, setelah itu baru diserahkan ke pihak terkait,” jelas Andi.
Saat ditanya mengenai estimasi nilai lahan, ia belum dapat memberikan angka pasti. Semua masih tergantung dari hasil appraisal yang tengah berjalan.
“Kalau ditanya berapa nominalnya, saya belum bisa jawab karena appraisal-nya belum selesai, jadi belum ada angka yang bisa kita lihat,” kata dia. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)