Nelayan PPU Mulai Berani Tangkap Ikan hingga 20 Mil, Ada Pergeseran Wilayah Operasi

PPU – Dalam lima tahun terakhir, wilayah tangkap nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengalami pergeseran yang cukup signifikan. Jika sebelumnya sebagian besar nelayan menggantungkan hasil tangkapan mereka di wilayah perairan teluk, kini mulai banyak yang berani menjangkau perairan lebih jauh demi mengejar hasil yang lebih melimpah.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) PPU, Lomo Sabani, mengakui bahwa pergeseran tersebut memang terjadi. Meski demikian, ia menegaskan bahwa wilayah teluk belum sepenuhnya ditinggalkan oleh para nelayan lokal.

“Kalau dalam rentang lima tahun terakhir ada ya (pergeseran), tetapi bukan berarti wilayah teluk ditinggalkan,”ujar Lomo.

Menurutnya, pergeseran ini dipicu oleh semakin menurunnya produktivitas wilayah tangkap di sekitar teluk. Hal ini memaksa nelayan untuk mencari alternatif wilayah yang lebih menjanjikan, bahkan hingga ke laut lepas.

“Memang ada pergeseran, yang tadinya nelayan cuma nangkap di daerah teluk, kemudian berpindah. Bahkan kapal-kapal di bawah 3 gross ton berani keluar sampai 10–20 mil, itu ada,” lanjutnya.

Langkah ini dinilai cukup berani mengingat kapal dengan kapasitas kecil sebetulnya lebih rentan terhadap risiko gelombang tinggi dan cuaca ekstrem di laut terbuka. Namun, tekad untuk mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik membuat para nelayan siap mengambil risiko tersebut.

“Mereka merasa hasil tangkapan di sini udah enggak terlalu banyak, kemudian mereka mencari tempat yang lebih jauh lagi,” kata Lomo.

“Memang itu cukup berisiko, tetapi mereka merasa mendapatkan ikan lebih banyak,” tambahnya.

Pergeseran wilayah tangkap ini, di satu sisi, mencerminkan adaptasi nelayan terhadap dinamika sumber daya perikanan. Namun di sisi lain, hal ini juga mengindikasikan adanya tantangan terhadap keberlanjutan stok ikan di wilayah teluk yang selama ini menjadi andalan nelayan tradisional. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)