Pantai Tanjung Jumlai Ramai, Tapi Fasilitas Masih Minim: Disbudpar Akui Terbatas karena Status Lahan

PPU – Di balik lonjakan pengunjung yang memadati Pantai Tanjung Jumlai selama libur Lebaran, pemerintah daerah menyadari satu persoalan mendasar: minimnya fasilitas umum di destinasi favorit tersebut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengakui bahwa keterbatasan infrastruktur di pantai ini menjadi perhatian serius, namun status lahan yang masih milik perorangan membatasi intervensi penuh dari pemerintah.
“Kalau penambahan fasilitas, sebenarnya kita ini untuk di daerah Pantai Tanjung Jumlai itu masih kurang untuk fasilitas umumnya,” kata Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman, mewakili Kepala Disbudpar, Andi Israwati Latief.
Pantai Tanjung Jumlai menjadi primadona wisata bahari PPU dengan jumlah pengunjung tertinggi selama libur Lebaran. Namun di balik kepopulerannya, fasilitas dasar seperti toilet, tempat berteduh, dan area duduk permanen masih minim. Kondisi ini sempat menimbulkan keluhan dari sebagian wisatawan, terutama keluarga dan lansia yang membutuhkan kenyamanan tambahan saat berada di lokasi.
Menurut Juzlizar, keterbatasan pembangunan fasilitas di kawasan tersebut tak lepas dari status kepemilikan lahan. Karena sebagian besar area pantai masih termasuk tanah milik perorangan, pemerintah daerah tidak bisa serta-merta membangun infrastruktur permanen di sana.
“Namun kita enggak bisa membantu full karena di situ masih menjadi lahan perorangan. Jadi kita membantunya ke Pokdarwis itu ya yang sifatnya portable,” ujarnya.
Pendekatan yang diambil Disbudpar adalah dengan memberikan bantuan melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang aktif mengelola kawasan tersebut. Bantuan yang diberikan bersifat ringan dan tidak permanen, agar tetap fleksibel dan tidak melanggar batas kewenangan pengelolaan lahan.
Sejumlah fasilitas seperti toilet portabel, gazebo ringan, hingga tempat sampah tambahan menjadi solusi jangka pendek untuk mengakomodasi kenyamanan wisatawan.
“Seperti yang kami lakukan kemarin di tahun 2024. Yang jelas, itu masih kurang seperti toilet portable, gazebo untuk wisatawan menikmati suasana pantai,” tambah Juzlizar. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)