Menjalin Komunikasi & Informasi

Penajam Paser Utara

PPU Jajaki Kerja Sama Air Bersih dari ITCI, Mudyat Noor: Kita Masih di Tahap Awal

PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai membuka wacana penyediaan air bersih skala besar dari wilayah konsesi PT ITCI Kartika Utama. Meski baru dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU), rencana ini menjadi sinyal awal bagi upaya pemerintah daerah menjawab persoalan krisis air bersih yang selama ini menghantui wilayah PPU dan sekitarnya.

“Kegiatan tadi itu hanya penandatanganan nota kesepahaman saja, masih tahap awal, untuk hal-hal lain belum,”ujar Bupati PPU, Mudyat Noor, usai menghadiri penandatanganan MoU tersebut.

Kesepakatan yang ditandatangani berkaitan dengan rencana pemanfaatan bendungan yang berada di kawasan konsesi perusahaan HTI milik Grup Arsari itu. Dalam dokumen kesepahaman awal, air bersih akan dipasok dari wilayah ITCI yang berbatasan langsung dengan sejumlah kecamatan di PPU.

“Nota kesepahamannya terkait penyediaan air bersih PPU, rencanannya ada bendungan yang ada di daerah ITCI,” lanjut Mudyat.

Ide kerja sama ini sejatinya bukan hal baru. Rencana tersebut sudah muncul sejak masa kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati PPU Zainal Arifin. Pemerintahan saat ini hanya meneruskan proses awal tersebut agar bisa ditindaklanjuti menjadi kesepakatan yang lebih konkret.

“Ini sebetulnya dari zaman Pj Bupati PPU Zainal Arifin, jadi kami hanya melanjutkan penandatanganan nota kesepahaman saja,” ujarnya.

Meski sudah memasuki tahap formal awal, pemerintah daerah menegaskan bahwa teknis kerja sama, skema distribusi, hingga kepastian besaran debit air yang akan digunakan masih menunggu pembahasan lebih lanjut.

“Mengenai nanti teknisnya seperti apa ke depan itu belum,” kata Mudyat singkat.

Namun demikian, informasi yang dikantongi Pemkab PPU sejauh ini menyebut bahwa potensi pasokan air dari bendungan ITCI sangat besar, yakni sekitar 2.000 liter per detik. Kapasitas tersebut diyakini cukup untuk menopang kebutuhan air bersih tidak hanya untuk PPU, tetapi juga untuk Kota Balikpapan dan kawasan penyangga lain di Kalimantan Timur.

“Kalau beliau sih menyiapkan itu besar dia punya, 2000 liter perdetik, itu untuk PPU, Balikpapan dan daerah lainnya. Untuk menyangga beberapa daerah di Kaltim sebetulnya,” ungkapnya.

Mudyat menambahkan, komunikasi lanjutan masih akan dibangun dalam waktu dekat. Pemkab PPU saat ini masih menunggu inisiatif dari pihak PT ITCI dan Arsari Group untuk memulai pembicaraan teknis. Dalam komunikasi selanjutnya, berbagai aspek seperti hak kelola, pembagian distribusi, dan kemungkinan pengolahan air di wilayah PPU akan menjadi poin utama diskusi.

“Ini kan masih tahap awal saja, rencananya akan ada komunikasi lanjutan, kita menunggu dari mereka (pihak PT ITCI dan Arsari) kapan bisa melakukan komunikasi lebih detail,” katanya.

Pemkab PPU berharap dalam skema kerja sama ini, peran PPU tidak hanya sebagai penerima air mentah, tetapi menjadi sentral dalam sistem distribusi. Bahkan, muncul gagasan bahwa PPU bisa menjadi induk pasokan dan mendistribusikan air bersih ke daerah tetangga seperti Balikpapan.

“Kalau komunikasi detailnya akan dibahas bersama, kan kita yang menerima air bersihnya. Kalau bisa PPU jadi induknya kemudian kita jual ke Balikpapan,” ucap Mudyat. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *