Menjalin Komunikasi & Informasi

Penajam Paser Utara

Mudyat Siapkan Kartu Penajam Cerdas, Belanja Modal Ditekan demi Program Prioritas 2025

PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai membuka peluang realisasi program Kartu Penajam Cerdas (KPC), sebuah skema bantuan pendidikan berbasis kartu yang dirancang sebagai bagian dari visi dan misi Bupati Mudyat Noor.

Meski saat ini belum dianggarkan dalam struktur belanja daerah, Pemkab terus mengupayakan celah fiskal agar program tersebut bisa dimulai secara bertahap, terutama pada APBD Perubahan mendatang.

“Ini kita coba bahas, begitu di Perkada nanti atau nanti di APBD Perubahan memungkinkan, kita akan masukkan. Makanya kita masih melihat peluang-peluang,” kata Mudyat Noor.

Ia menyebut bahwa keterbatasan fiskal masih menjadi kendala utama realisasi program baru. Namun upaya efisiensi telah dilakukan sejak awal masa jabatannya. Salah satu langkah konkret adalah dengan memangkas pos-pos belanja modal yang dianggap tidak terlalu mendesak, seperti perjalanan dinas dan pertemuan luar daerah.

“Persoalan kita ini kan hanya di keuangannya, kita bahkan sudah memangkas beberapa kegiatan belanja modal, seperti perjalanan dinas yang kita pangkas sudah hampir separuh,” ujar Mudyat.

Komitmen pemangkasan anggaran tersebut tidak sekadar retorika. Dalam praktiknya, kegiatan kedinasan ke luar daerah yang selama ini menyedot anggaran operasional, dihentikan sepenuhnya, kecuali untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak dan menyangkut kepentingan pelayanan publik yang tak bisa ditunda.

“Pertemuan-pertemuan yang dulunya sering ke luar daerah sudah tidak ada lagi, kita hapus sama sekali. Kalau ada yang dinas luar kita tidak izinkan kecuali ada yang urgen,” tegasnya.

Langkah penghematan ini menurut Mudyat bukan hanya untuk menjaga efisiensi anggaran semata, tetapi juga sebagai dasar menyusun prioritas belanja daerah yang lebih pro-rakyat dan selaras dengan visi pembangunan jangka menengah. Hasil dari efisiensi itu akan digunakan sebagai cadangan fiskal untuk membiayai program-program baru yang masuk dalam dokumen visi-misi 2025.

“Kita sudah melakukan pemangkasan, dari pemangkasan itu kita bisa melihat angka-angka dari efisiensi berapa yang bisa kita masukkan di dalam visi-misi tahun 2025 ini,” katanya.

Mudyat mengaku tengah mencari ruang fiskal agar Kartu Penajam Cerdas bisa mulai diwujudkan meski dalam skala terbatas. Skema kartu ini diharapkan menjadi sistem bantuan pendidikan yang terintegrasi dan lebih tepat sasaran bagi pelajar di PPU, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu. Namun untuk mewujudkannya, diperlukan penghitungan ulang dan alokasi khusus yang tak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.

“Kami mencoba menyisipkan sebagian dari program-program itu di tahun 2025 dan mudahan nanti di tahun APBD Perubahan bisa kita masukkan,” ungkapnya. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *