Bapenda PPU Perkuat Intensifikasi Pajak di Tengah Efisiensi Anggaran IKN

PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memantau dampak efisiensi anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terhadap penerimaan pajak daerah.
Di tengah ketidakpastian skala pengaruhnya, Bapenda memilih bersikap proaktif dengan memperkuat pengawasan dan menggali potensi-potensi baru.
“Kita masih memantau apakah efisiensi ini berpengaruh besar atau kecil. Ini masih kita terus memantau pertumbuhan pajak,” ujar Kepala Bapenda PPU, Hadi Saputro.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Bapenda tidak mengambil sikap spekulatif atas kemungkinan perlambatan yang terjadi akibat kebijakan efisiensi anggaran IKN. Sebaliknya, upaya penguatan dari dalam dilakukan dengan mengoptimalkan strategi intensifikasi perpajakan yang selama ini menjadi andalan daerah dalam menjaga stabilitas Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Tetapi dari kita, upaya-upaya intensifikasi juga terus kita lakukan. Pengawasan pajak, reduksi terus kita lakukan, dan penggalian potensi-potensi baru yang bisa kita optimalkan terus kita lakukan,” lanjut Hadi.
Langkah-langkah tersebut bukan semata reaktif terhadap situasi eksternal, namun juga menjadi bagian dari pembenahan internal sistem perpajakan di PPU. Bapenda memastikan bahwa setiap potensi pajak, baik dari sektor jasa, perdagangan, maupun akomodasi, dipetakan ulang dan diperiksa secara komprehensif untuk mencegah terjadinya kebocoran penerimaan.
Di tengah perubahan struktur aktivitas ekonomi akibat perkembangan IKN, pemerintah daerah tidak ingin terlena pada tren yang selama ini terlihat stabil. Sebaliknya, Bapenda mencoba membaca lebih dini kemungkinan penyesuaian yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi dinamika yang terjadi.
“Sehingga mudah-mudahan efisiensi ini tidak mempengaruhi. Kalaupun ada pelambatan, tidak terlalu signifikan. Kalau ada koreksi itu pasti, tetapi seberapa besarnya itu belum bisa kita pastikan,” kata Hadi menambahkan. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)