Menjalin Komunikasi & Informasi

Penajam Paser Utara

Mudyat Ingin Babulu Panen Tiga Kali Setahun, Tapi Masalah Air Masih Jadi Penghalang

PPU – Ambisi Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, dalam menggenjot produksi pertanian tak main-main. Ia ingin wilayah pertanian utama seperti Babulu bisa menyamai capaian Waru yang sudah lebih dulu berhasil melakukan panen padi hingga tiga kali dalam setahun. Namun keinginan itu masih terganjal satu persoalan klasik: pasokan air yang belum stabil.

“Kita berharapnya, karena kita punya areal yang tidak produktif masih luas dan banyak, itu bisa dimanfaatkan,”ujar Mudyat saat berbicara mengenai potensi pengembangan sektor pertanian PPU.

Wilayah Babulu dikenal sebagai salah satu lumbung padi terbesar di PPU, dengan luas hamparan sawah yang cukup signifikan. Namun, sebagian besar lahan di sana hanya dapat dipanen dua kali dalam setahun, berbeda dengan Waru yang sudah mampu mencapai intensifikasi tanam hingga tiga kali. Perbedaan ini, menurut Mudyat, bukan karena kesenjangan teknologi atau kinerja petani, melainkan terletak pada faktor ketersediaan air.

“Namun, karena ada persoalan air seperti yang saya sebutkan tadi maka mungkin itu yang akan saya coba dalam waktu dekat untuk kita lakukan rapat koordinasi lagi dengan kawan-kawan BWS dan Kementerian PUPR,”ucapnya.

Mudyat menyebut akan segera menjadwalkan rapat koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mencari solusi jangka pendek dan menengah atas masalah irigasi yang menghambat peningkatan produksi di Babulu. Ia menilai, jika infrastruktur air bisa dibenahi dengan baik, maka potensi pertanian di kawasan tersebut dapat melonjak secara drastis.

“Kita akan mencari cara agar bagaimana kita bisa mengatasi permasalahan air, agar panen di daerah Babulu itu bisa tiga kali dalam setahun,” tegasnya.

Menurut Mudyat, keberhasilan Waru menjadi contoh konkret bahwa skema pertanian intensif bisa diterapkan di PPU, asalkan didukung oleh sarana pengairan yang mencukupi. Di Waru, jaringan irigasi yang lebih stabil memungkinkan para petani menanam dan memanen padi sebanyak tiga kali dalam setahun, sesuatu yang menjadi tolok ukur ideal untuk seluruh kecamatan di wilayah PPU.

“Sementara saat ini yang bisa memanen padinya tiga kali dalam setahun itu masih di daerah Waru, kalau daerah lain baru dua kali,” katanya. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *