DP3AP2KB Gencarkan Edukasi Pencegahan Penyakit Menular di Kalangan Remaja

PPU – Edukasi kesehatan remaja di Penajam Paser Utara (PPU) kini menjadi perhatian utama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Penajam Paser Utara.
Melalui program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang dijalankan di sekolah-sekolah, DP3AP2KB berupaya meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya pencegahan penyakit menular di usia produktif, terutama bagi kalangan pelajar.
Penyuluh KB Muda sekaligus Koordinator Balai Penyuluh Kecamatan Penajam, Herdina Marlisa, menyebutkan bahwa pendekatan edukasi menjadi prioritas mereka.
Program PIK-R ini difokuskan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai risiko dan pencegahan penyakit menular yang dapat terjadi pada usia remaja, dengan mengedepankan aspek preventif dibandingkan intervensi medis.
“Jadi, kalau misalnya ada yang sudah terindikasi positif, itu biasanya ada di Dinas Kesehatan. Kami lebih ke intervensi ke sisi pencegahan, bukan penanganan,” ujar Herdina, menekankan bahwa peran DP3AP2KB lebih kepada memberikan pemahaman dan kesiapan bagi para remaja dalam menghadapi tantangan kesehatan.
Dalam praktiknya, program PIK-R di sekolah-sekolah dirancang sedemikian rupa agar edukasi kesehatan dapat disampaikan secara efektif dan menarik. Herdina menjelaskan bahwa materi yang disampaikan kepada para pelajar dikemas dengan gaya yang interaktif agar mudah dipahami dan lebih relevan dengan kondisi mereka.
Melalui PIK-R, DP3AP2KB mengundang penyuluh kesehatan yang memberikan informasi tentang berbagai risiko kesehatan remaja, terutama yang terkait dengan kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual.
“Kami memberikan bekal informasi tentang bagaimana mencegah risiko-risiko tersebut dengan perilaku sehat dan pemahaman akan pentingnya menjaga kebersihan serta kesehatan reproduksi,” lanjut Herdina.
Baginya, pendekatan preventif ini merupakan cara paling efektif dalam melindungi generasi muda, terutama di tengah perubahan demografi dan sosial yang terjadi seiring hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di sekitar wilayah PPU.
Herdina menekankan bahwa upaya pencegahan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga memerlukan dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)