Menjalin Komunikasi & Informasi

Penajam Paser Utara

Realisasi PBB Meningkat Tajam 2025, Bapenda PPU: Ini Anomali Positif

PPU – Ada yang berbeda dalam tren penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di awal tahun ini. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat lonjakan signifikan pada realisasi PBB per Februari 2025. Angka ini mengejutkan, karena naik jauh dari tren tahun-tahun sebelumnya di bulan yang sama.

“Ada perkembangan terkini untuk PBB. Jika kita sandingkan data Februari 2024 dengan Februari tahun 2025 ini, jadi realisasi pembayaran PBB di bulan Februari itu biasanya masih di angka 2 persen. Nah, di Februari 2025 ini sudah di angka 9 persen,” ujar Kepala Bapenda PPU, Hadi Saputro, saat ditemui di kantornya.

Kenaikan tersebut tidak hanya mencolok secara statistik, tetapi juga membuka ruang evaluasi internal. Dalam tradisi pelaporan Bapenda, realisasi PBB di awal tahun cenderung lambat karena mayoritas pembayaran terjadi mendekati jatuh tempo. Maka ketika realisasi melonjak hingga 9 persen hanya dalam dua bulan, muncul tanda tanya besar di internal lembaga ini.

“Kami tidak tahu pasti apakah ini dampak dari sosialisasi kami tahun lalu untuk digitalisasi pembayaran pajak,”lanjut Hadi.

Sejak tahun lalu, Bapenda memang gencar melakukan sosialisasi metode pembayaran digital untuk memudahkan wajib pajak. Dengan sistem pembayaran berbasis elektronik melalui perbankan dan aplikasi layanan digital, masyarakat tidak lagi perlu datang langsung ke kantor pelayanan. Langkah ini dinilai efektif dalam mempercepat proses, sekaligus meningkatkan akurasi pencatatan.

Namun Hadi belum berani mengklaim bahwa digitalisasi semata menjadi faktor utama kenaikan ini. Ia menyebut bahwa fenomena ini masih harus diuji lebih lanjut, termasuk dengan membandingkan tren pada bulan-bulan berikutnya dan melihat keterkaitannya dengan faktor lain, seperti kepemilikan sertifikat tanah, keberhasilan program PTSL, atau meningkatnya kesadaran masyarakat untuk patuh pajak.

“Ya, semua masih terus kami evaluasi kenapa ada anomali ini. Apakah memang kesadaran masyarakat sudah cukup baik, itu kan parameter yang harus kami nilai ke depannya. Karena ini kan masih sementara,” ujarnya. (CBA/ADV DISKOMINFO PPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *